|
Main » 2009 » August » 2 » Bunglon Dan Kelalawar
11:02 AM Bunglon Dan Kelalawar |
HIKAYAT-HIKAYAT MISTIS Syaikh Al-Isyraq, Syihabuddin Yahya As-Suhrawardi PENERBIT MIZAN KHAZANAH ILMU-ILMU ISLAM, September 1992
VII. Bahasa Semut Bab 6: Bunglon dan Kelelawar
(10)
Suatu kali pernah timbul pertentangan antara beberapa ekor kelelawar
dan seekor bunglon. Perkelahian antara mereka sudah sedemikian
sengitnya, sehingga pertentangan itu sudah melampaui batas. Para
kelelawar setuju bahwa jika saat petang menjelang malam telah menyebar
melalui ceruk lingkaran langit, dan matahari telah turun di hadapan
bintang-bintang menuju lingkup terbenamnya matahari, mereka akan
bersama-sama menyerang si bunglon dan, setelah menjadikannya tawanan
mereka, menghukumnya sesuka hati dan melampiaskan dendam. Ketika saat
yang dinantikan tiba, mereka menyerang dengan tiba-tiba, dan semuanya
bersama-sama menyeret bunglon yang malang dan tak berdaya itu ke dalam
sarang mereka. Dan malam itu mereka memenjarakannya.
Ketika
fajar tiba, mereka bertanya-tanya apakah sebaiknya bunglon itu disiksa
saja. Mereka semua setuju bahwa dia harus dibunuh, tetapi mereka masih
merencanakan bagaimana cara terbaik untuk melaksanakan pembunuhan itu.
Akhirnya mereka memutuskan bahwa siksaan yang paling menyakitkan adalah
dihadapkan pada matahari. Tentu saja, mereka sendiri tahu bahwa tidak
ada siksaan yang lebih menyakitkan, selain berada dekat dengan
matahari; dan, dengan membuat analogi dengan keadaan mereka sendiri,
mereka mengancam supaya dia memandang matahari. Bunglon itu, sudah
pasti, tidak mengharapkan yang lebih baik lagi. 'Penghukuman' semacam
itu persis seperti yang diinginkannya, sebagaimana dikatakan oleh
Husayn Manshur,
Bunuhlah aku, kawan-kawanku, sebab dengan
terbunuhnya diriku, aku akan hidup. Hidupku ada dalam kematianku, dan
kematianku ada dalam hidupku. (keterangan: baris-baris ini terdapat
dalam Al-Hallaj, 14.1)
Maka ketika matahari terbit, mereka
membawanya keluar dari rumah mereka yang menyedihkan agar dia tersiksa
oleh cahaya matahari, siksaan yang sesungguhnya merupakan jalan
keselamatan baginya.
Janganlah kamu mengira orang-orang yang
gugur dalam peperangan di jalan Allah itu mati. Tidak! Bahkan mereka
hidup. Mereka mendapat rizki dan Tuhannya. (QS 3:169)
Kalau saja
para kelelawar itu tahu betapa murah hati tindakan mereka terhadap
bunglon itu, dan betapa mereka telah berbuat keliru, karena mereka
justru memberinya kesenangan, mereka pasti akan mati sedih. Bu-Sulayman
Darani berkata, "Jika orang-orang yang lalai itu tahu betapa mereka
telah mengabaikan kesenangan orang-orang yang sadar, mereka pasti akan
mati karena kecewa." (dikutip dalam bahasa Persia 'Aththar, Tadzkirah,
hal. 282) |
Category: Islam |
Views: 378 |
Added by: SikuruZ
| Rating: 0.0/0 |
|
|